Rektor Gunarto Menyampaikan Unissula Mendirikan Lembaga Penyelesaian Sengketa
”SK Rektor Lembaga Penyelesaian Sengketa Antara Dokter, Tenaga Kesehatan dan Pasien, minggu ini akan saya tandatangani. Lembaga ini, dipimpin oleh Wakil Rektor II Unissula Dr Dedi Rusdi SE MSi Akt CA. Kemudian selanjutnya Lembaga Penyelesaian Sengketa Antara Dokter, Tenaga Kesehatan dan Pasien akan segera melakukan tugasnya. Yakni mempertemukan antara dosen Fakultas Hukum (FH) Unissula Dr Muhammad Diyas S dengan Dokter RSI Sultan Agung, dr Astrandaya untuk mediasi,” jelas Rektor Unissula kepada wartawan, di ruang kerjanya, Jumat (10/10/2025).
Mediasi dilakukan, setelah sebelumnya juga sempat dilakukan mediasi. Rektor berharap, keduanya juga mencabut laporan yang telah diajukan ke polisi.
Seperti diketahui, konflik keduanya berawal pada hari Jumat 5 September 2025 di RSI Sultan Agung dimana istri dosen Diyas, akan melahirkan. Pada proses persalinan telah disepakati untuk ditangani oleh dua orang dokter (dr. Stefani yang merupakan dokter spesialis kandungan) dan (dr. Astrandaya Ajie, Sp. An yang merupakan dokter spesialis anastesi yang akan melakukan metode ILA dalam persalinan pasien tersebut).
Metode ILA yaitu teknik mengurangi nyeri saat persalinan normal dengan menyuntikkan obat pereda nyeri langsung ke dalam ruang sub arakhnoid di tulang belakang. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan tanpa menghilangkan kesadaran ibu, sehingga ibu tetap dapat berpartisipasi aktif dan mengedan.
Ketika pasien sudah hampir melahirkan, pasien merasakan kesakitan yang luar biasa. Muhamamd Diyas kemudian mencari dokter Astrandaya untuk segera melakukan tindakan ILA karena kondisi istrinya yang sudah sangat kesakitan namun dokter Astra belum datang hingga pasien selesai melahirkan.
Beberapa saat kemudian saat dokter Astra datang Muhammad Diyas Saktiawan mengeluarkan amarahnya dengan mendorong dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada dokter Astra karena merasa istrinya tidak mendapatkan penanganan yang disepakati sebelumnya.
Semula permasalahan ini telah berusaha diselesaikan oleh Pihak RS Sultan Agung secara triparted yang melibatkan pelaku, korban, dan RSI Sultan Agung sebagai penengah. Permasalahan keluarga pasien dan dokter ini sempat viral dan menyebabkan image negatif. Dalam perjalanannya permasalahan tersebut saat ini telah sampai ke Pihak Polda Jateng.
Disambut Positif
Rektor Unissula mengatakan, Lembaga Penyelesaian Sengketa Antara Dokter diharapkan bisa menyelesaikan masalah kedua pihak tersebut, dengan kebaikan untuk keduanya.
“Harapannya lembaga ini bisa dimanfaatkan secara internal oleh Unisula juga oleh umum (masyarakat sebagai bentuk tri darma perguruan tinggi). Mediasi itu tujuannya adalah untuk menciptakan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Lembaga ini diketuai oleh yang berpengalaman menyelesaikan masalah. Ada dosen, tenaga kesehatan, ahli hukum, dan SDM lainnya yang berkompeten,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSI Sultan Agung, dr Agus Ujianto MSi Med SpB yang hadir dalam kesempatan ini mengapresiasi pembentukan Lembaga Penyelesaian Sengketa Antara Dokter, Tenaga Kesehatan dan Pasien. Pasalnya, lembaga ini masih langka. Diharapkan, dengan pembentukan lembaga ini bisa menyesaikan konflik keduanya. Selain itu, juga bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan pendampingan dalam kasus-kasus yang menyangkut sengketa antara dokter, tenaga kesehatan dan pasien.
Hadir dalam kesempatan ini, para wakil rektor, Dekan FH Unissula Prof Dr Jawade Hafidz SH MH, Dekan FK Unissula Dr dr Setyo Trisnadi SH SpKF, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasaran dan Humas Dr Setiawan Widiyoko dan jajarannya.(Tik).
0 Response to "Rektor Gunarto Menyampaikan Unissula Mendirikan Lembaga Penyelesaian Sengketa"
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang sopan dan sesuai topik. Terima kasih.