Aktivis Lingkungan Hidup Sekabupaten Jember, Sarasehan Terkait Sampah
Senin, 06 Juni 2022
Add Comment
Jember, lintasone.com - Sarasehan memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia diikuti komunitas dan aktivis lingkungan hidup se kabupaten Jember, Minggu (5/6/2022).
Dalam sarasehan ini, terungkap bahwa permasalahan sekarang ada 2, yaitu stunting atau gizi buruk dan sampah.
Salah satu peserta, Masbud dari WCDI ((Word Clean Up Day Indonesia) menyampaikan sampah yang setiap hari diproduksi penduduk di Jember.
"Setiap penduduk menghasilkan 0.5 Kg/ hari. Kalau itu dikalikan jumlah penduduk di Jember, menghasilkan 1.500 ton / hari. Sementara sampah yang mampu di kelola hanya 22,8%. Banyak sampah yang di buang ke tempat kosong, sungai. Seperti di Jenggawah yang di protes masyarakat karena di buang di pinggir jalan juga di gunung batu di buang di mana- mana. Sampah kalau di kelola akan jadi berkah kalau tidak di kelola akan jadi bencana." Ujar Masbud.
Menurut Mashudi , permasalahan sekarang ini tidak hanya sampah saja.
"Yang di hadapi sekarang ini, pertama stunting atau gizi buruk. Kedua washing atau persampahan." Jelas Mashudi dari Yalidi.
Terkait kegiatan ini, Harry Bagus selaku ketua panitia menyampaikan bahwa sarasehan ini untuk memperingati hari lingkungan hidup sedunia.
"Kegiatan hari ini merupakan hari lingkungan hidup sedunia. Jadi kita biasa tiap tahun ada giat di ke lapangan tapi untuk kali ini giat untuk lingkungan hidup sedunia dengan mengadakan sarasehan." Terang Harry Bagus .
Lebih lanjut, sarasehan ini intinya, membahas permasalahan-permasalahan, mulai dari sampah atau mungkin pembalakan liar. Jadi intinya tentang lingkungan yang tidak seimbang. Kita mengumpulkan komunitas dan aktivis lingkungan sekabupaten Jember.
"Aktivis Lingkungan, ada sekitar 52 komunitas. Hari ini ada sekitar 50% dari komuntitas yang ada." Paparnya.
Tujuannya ini, kata Harry , membentuk sebuah visi misi yang sama. Bagaimana bumi kita ini supaya tetap seimbang, balance."Permasalahan yang ada pada umumnya adalah sampah. Jadi perlu edukasi sampah pada masyarakat. Kesadaran masyarakat harus sadar betul karena dia memproduksi sampah 500 gram per hari. Dari bangun sampai tidur lagi." Ungkapnya.
Efek sampah ini, akan menimbulkan bencana bagi orang lain, terutama di daerah urban perkotaan, sub perkotaan, di pedasaan juga ada dan aliran sungai.
"Yang menjadi pokok pembahasan kita kali ini adalah sampah, sebetulnya banyak hal yang harus kita bahas tapi hari ini kita mengangkat sampah." Imbuhnya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengumpulkan semua relawan- relawan , aktivis lingkungan dan kemanusiaan untuk berkumpul semacam Jambore.
"Hasil diskusi ini, merupakan kesepakatan bersama untuk disampaikan ke pemerintah. Nanti ada butir- butir yang akan disampaikan " Pungkasnya.
Hasil dari sarasehan, antara lain ada 5 kesimpulan, yakni ;1.Mendorong Perda Sampah Kabupaten Jember melalui WCDI, BSI Seri, Mahapala, Yalidi , Fossil.
2.Bersih- bersih sungai hari WCDI, september 2022. 3 Mitigasi Gunung Gambir. 4. Agenda pertemuan 3 bulan sekali, Maret, Juni, September dan Desember. 5. Inventarisasi gumuk ( kepemilikan, luas, kondisi) sekabupaten Jember. (herry).
0 Response to "Aktivis Lingkungan Hidup Sekabupaten Jember, Sarasehan Terkait Sampah"
Posting Komentar