DPRD Gresik Minta PT Linde Bertanggung Jawab atas Insiden Hujan Debu, Warga Tuntut Kompensasi
Selasa, 05 Agustus 2025
Add Comment
Hearing ini digelar menyusul insiden hujan debu yang terjadi pada Selasa malam (29/7/2025) di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, yang diketahui berasal dari kebocoran fasilitas milik PT Linde.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi, menyampaikan sejumlah poin penting hasil rapat yang harus segera ditindaklanjuti oleh perusahaan. Salah satu yang disoroti adalah permintaan kompensasi bagi warga terdampak, khususnya mereka yang mengalami gangguan kesehatan akibat debu tersebut.
“PT Linde harus memberikan kompensasi kepada warga terdampak, khususnya yang mengalami sakit, selama tiga bulan ke depan,” tegas Hamdi, Senin (4/8/2025).
Komisi III juga menyoroti belum adanya realisasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Linde kepada masyarakat sekitar sejak perusahaan mulai beroperasi di Gresik pada tahun 1997.
“Sampai sekarang, belum pernah ada CSR dari PT Linde. Ini menjadi catatan serius kami,” ujar Hamdi.
Dewan juga meminta PT Linde untuk memasang sistem pemantauan kualitas udara (SPKUA) di lingkungan pabrik dan di Balai Desa Roomo, serta sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Rapat lanjutan terkait besaran kompensasi dan langkah konkret yang harus ditempuh PT Linde akan digelar pada Senin, 4 Agustus 2025.
Hamdi berharap hearing ini menjadi titik awal penyelesaian menyeluruh dan menjadi komitmen nyata perusahaan terhadap warga dan lingkungan.
“Perusahaan harus menunjukkan itikad baik dan tanggung jawab sosialnya. Warga terdampak berhak atas perlindungan dan kepastian,” tutupnya. (Syam)
0 Response to "DPRD Gresik Minta PT Linde Bertanggung Jawab atas Insiden Hujan Debu, Warga Tuntut Kompensasi"
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar dengan bahasa yang sopan dan sesuai topik. Terima kasih.