-->

LINTAS ONE

MEDIA ONLINE - WWW.LINTASONE.COM - FAKTA BERTANGGUNG JAWAB DAN PROFESIONAL - IKUTI TERUS BERITA TERBARUNYA

Panglima Tambak Baya Titisan Panglima Burung Kecam Komentar Edy Mulyadi Yang Menghina Warga Kalimantan

Bengkayang, lintasone.com - Marselinus Mi'an Panglima Tambak Baya atau Perguruan Budaya Ritual Tambak Baya  (PBRTB) mengecam tindakan Edy Mulyadi seorang Politikus dari Partai PKS.

Hal tersebut dilakukan adanya dugaan Komentar Viral Edy Mulyadi, anggota DPR dari Partai PKS yang dipertontonkan tidak pantas, "Sebagai seorang tokoh dirinya bicara seperti orang bodoh. 'Ucap Panglima Tambak Baya Marselinus Mian kepada media, Minggu (23/1/2022) saat ditemui di Kota Bengkayang.

Dirinya seorang politikus namun berbicara tidak rasional dan rasis seperti orang yang tidak berpendidikan, ketika dirinya menghina orang Kalimantan, artinya menghina orang Dayak secara umum, sedangkan Ibu Kota Negara (IKN) baru yang diberi nama Nusantara yang pindah adalah program pemerintah yang sudah di ada undang-undangnya, bukan program Kalimantan bukan program Dayak, jadi dengan alasan dan dasar apa sehingga menghina orang Kalimantan dengan sebutan Jin Buang Anak, Kuntilanak, Genderuwo dan Monyet.

Pertama Edy Mulyadi mengatakan dan  menghina Dayak Kalimantan, Kalimantan tempat jin buang anak, Kalimantan Pasar Kuntilanak dan Genderuwo,
Dan Kalimantan dihina dengan kata Monyet sambil tertawa," Geram Panglima Tambak Baya menirukan.

Kalau Edy Mulyadi misalkan bertindak atas nama partai PKS, tidak setuju dengan program pemerintah, jangan mengkambing hitamkan Kalimantan yang notabene penghuninya adalah masyarakat Dayak.

Jika demikian arti Edy Mulyadi sudah berani berhadapan dengan kami, Kami orang Dayak adalah ciptaan Tuhan bukan ciptaan Jin, Kuntilanak dan Genderuwo.

Maka Saya Panglima Tambak Baya, yang merupakan titisan Panglima Burung orang Dayak Kalbar,siap tantang terbuka berhadapan langsung, saya orang Dayak siap mati berhadapan dengan Edy Muliyadi, terserah mau dengan cara kekuatan apa baik Magic, hukum rimba, kamu harus mempertanggung jawabkan atas pembicaraanmu," kecam Panglima Tambak Baya.

Selanjutnya, Panglima Tambak Baya memberikan pernyataan sikap, "Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga Basengat ka' Jubata..Arus..Arus...Arus. 

"Saya Panglima Tambak Baya Titisan Panglima Burung Kalimantan Mengutuk Keras sekaligus Menantang Saudara Edy Mulydi supaya datang ke Kalimantan untuk mempertanggungjawabkan Perbuatan dan komentarnya yang viral di media sosial, supaya ketemu dengan saya Panglima Tambak Baya Titisan Panglima Burung Kalimantan.

Saya Panglima Tambak Baya Titisan Panglima Burung dengan ini meminta hal-hal sebagai berikut:

1. Meminta Mabes Polri Supaya Menangkap Edy Mulyadi untuk diproses sesuai Hukum yang berlaku.

2. Meminta agar Edy Mulyadi meminta maaf kepada masyarakat Kalimantan dan Indonesia atas penghinaan yang dilakukannya sehingga viral di media sosial

3. Meminta agar Edy Mulyadi di Sanksi Hukum Adat sesuai Hukum adat yang berlaku di Kalimantan

4. Apabila dalam waktu Satu Kali Dua Puluh Empat Jam (1 X 24 Jam) tidak disikapi , maka kami akan mengambil sikap tegas terhadap Edy Mulyadi dengan cara kami sendiri.

5.Saya Panglima Tambak Baya Titisan Panglima Burung menghimbau kepada khususnya masyarakat Adat Dayak di Kalimantan supaya tetap menjaga Keamanan dan Ketertiban.

6.Mendukung Pemerintah Republik Indonesia dibawah Kepemimpinan Bapak Joko Widodo - Ma'ruf Amin dalam upaya mendirikan Ibu Kota Negara Baru (IKN) di Kalimantan dengan Nama NUSANTARA.

Demikian Pernyataan Sikap dari Saya Panglima Tambak Baya Titisan Panglima Burung, Terimakasih. Kalimantan, 23 Januari 2022. Tandasnya.(Jemi).



0 Response to "Panglima Tambak Baya Titisan Panglima Burung Kecam Komentar Edy Mulyadi Yang Menghina Warga Kalimantan"

Posting Komentar

SMKN Kabupaten Pasuruan Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445H

Pemda Kabupaten Pasuruan Himbau Larangan Peredaran Rokok Ilegal

Ketua dan Anggota MKKS Kabupaten Pasuruan Mengucapkan HPN 9 Februari 2014

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel